Senin, 22 September 2014

Pengantar Kimia Organik

PENDAHULUAN
Definisi senyawa organik

Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, dan belerang.

Senyawa organik adalah senyawa kimia yangmolekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak termasuk senyawa organik.

Pada tahun 1828, Friedrich Wohler mendapatkan bahwa senyawa organik urea (suatu komponen urin) dapat dibuat dengan menguapkan larutan yang berisi senyawa anorganik amonium sianat.

Klasifikasi Senyawa Organik

Penggolongan senyawa organik didasarkan pada jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa. Gugus fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama.

Gugusfungsi              Golongan senyawa organik

C-C ikatantunggal                  R3-CH2-CR3alkana(R = H/ alkil)
C=C ikatan rangkap                 R2C = CR2alkena
C C ikatan ganda tiga              RC CR alkuna
-X ikatan halide (X= F, Cl, Br, I) R-X haloalkana
OH gugus hidroksil                 R-OH alkohol
OR gugus alkoksil                  R-O-R’ eter
-C=O gugus karbonil                R-CO-R’ keton
-COH gugus aldehid                 R-COH aldehid
-COOH gugus karboksilat            R-COOH asamkarboksilat
-COOR’ gugus ester                 R-COOR’ ester
NH2gugus amino                     RNH2amina


HIDROKARBON(ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang disusun oleh atom hidrogen (H) dan karbon (C). Mempunyai rumus umum CnH2n+2, alkena mempunyai rumus umum CnH2n, sedangkan alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Tata nama berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry ) di dasarkan atas urutan nama yang berasal dari bahasa Yunani, seperti berikut:

Nama                               Struktur termanpatkan

metana                             CH4
etana                              CH3CH3
propana                            CH3CH2CH3
butana                             CH3(CH2)2CH3
pentana                            CH3(CH2)3CH3
hexana                             CH3(CH2)4CH3
heptana                            CH3(CH2)5CH3
oktana                             CH3(CH2)6CH3
nonana                             CH3(CH2)7CH3
dekana                             CH3(CH2)8CH3
undekana                           CH3(CH2)9CH3
dodekana                           CH3(CH2


Alkena dan Alkuna
Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua dan tiga. Berdasar aturan IUPAC hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua diberi nama alkena, sedangkan yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna.

CH3CH3                CH2=CH2                HCΞCH
Etana                 etena                  etuna
              Trivial : etilena              asetilena
Bila rantai induknya mengandung empat karbon atau lebih, harus digunakan sebuah nomor untuk menunjukkan posisi ikatan rangkap atau ganda tiga. Rantai itu diberi nomor sedemikian sehingga ikatan rangkap dua atau tiga memperoleh nomor serendah mungkin.


Reaksi-reaksi alkana
Ikatan pada alkana merupakan ikatan sigma, kovalen , dan non polar, sehingga alkana relatif tidak reaktif. Alkana relative tidak bereaksi dengan asam, basa, pengoksidasi dan pereduksi, sehingga dalam penggunaannya alkana banyak digunakan sebagai pelarut, seperti heksana atau butana. Namun alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan halogen.

1. Oksidasi dan pembakaran alkana
Penggunaan alkana yang terpenting adalah sebagai bahan bakar, alkana terbakar dalam keadaan oksigen yang berlebihan membentuk karbon dioksida dan air, dengan melepaskan sejumlah kalor (reaksi eksoterm).

CH4 + 2 O2CO2 -> 2 H2O + 212,8 kkal/ mol

C4H10 + 13/2 O2 -> 4 CO2 + 5 H2O + 688,0 kkal/ mol

2. Halogenasi alkana
Alkana dapat bereaksi dengan gas klor jika terkena sinar atau suhu tinggi. Reaksinya merupakan reaksi eksoterm. Satu atau lebih atom hydrogen akan disubstitusi oleh atom klor. Raksi halogenasi terjadi dalam beberapa tahap, melalui mekanisme radikal bebas.

Itu saja dulu untuk hari ini, terimakasih telah berkunjung (Y)